Selasa, 29 Juli 2008

Rumiatun ( Inspirasi Pembangkit Kapasitas Belajar )





Gadis bertubuh kecil itu nampak sibuk memainkan digital camera untuk melihat
hasil bidikan acara talkshow pimpinannya, pemilik sebuah perusahaan public
relation berklas. Saat yang lain dia melesat ke depan panggung ketika
melihat pimpinannya turun, menyediakan bahunya untuk dipegang, mengantarkan
ke toilet, kembali ke panggung, kemudian sibuk lagi sebagai fotografer. Dia
bercerita kalau foto-foto yang dihasilkan akan segera dimasukkan ke
flicker.com, agar orang-orang bisa tahu dimana pimpinannya berada setiap
saat. Sambil tersenyum dia bilang ke saya kalau berminat akan informasi
tersebut bisa melihat ratusan foto hasil bidikannya di sana.

Teman-temannya memanggil dia Atun, nama masyarakat kebanyakan di desa-desa
pulau Jawa. Atun bercerita bahwa dia tidak pernah bermimpi bisa melakukan
semua pekerjaan yang ditugaskan padanya. Awalnya dia hanya bertugas merawat
pimpinannya yang menderita "syaraf kejepit" sehinga tidak bisa berjalan
terlalu jauh. Sebagai perawat, Atun selalu ada di samping pimpinannya
bergabung dengan gadis-gadis lain yang bertugas sebagai asisten. Dia tidak
tahu siapa dan latar belakang calon majikannya, sampai orang-orang sekitar
menjelaskan padanya.

Atun semakin menarik perhatian saya ketika dia menjelaskan bahwa pada
awal-awal bekerja, pimpinannya meminta dia belajar menggunakan komputer
milik anaknya. Atun kehilangan rasa percaya diri mengingat dia cuma orang
kampung berpendidikan SMP, tetapi pimpinannya selalu memberi semangat bahwa
"dia bisa". Lingkungan kantor juga mendukung Atun, mengajari bagaimana cara
menggunakan internet, membuat email, blog dan fasilitas informasi lain yang
tersedia di dunia maya. Atun dengan senyum gembira segera memanfaatkan semua
ilmu yang didapat untuk menunjang kreatifnya. Sebagai dosen, saya
benar-benar iri dengan cara belajar Atun. Jangankan mahasiswa, dosen
perguruan tinggi yang punya title doctor hingga professor di Indonesia,
tidak semua mengerti manfaat teknologi informasi, apalagi menggunakannya
sebagai bagian alat bantu yang potensial dalam bekerja.

Atun meminta saya mengunjungi blognya http://rumiatun. blogspot.com yang
berjudul Wong Deso. Di blog itu Atun dengan baik dan rendah hati, menuangkan
pemikirannya dalam bentuk tulisan. Foto-foto yang dihasilkan Atun juga tidak
asal-asalan. Ketika saya menyaksikan pimpinannya memberi instruksi cara
mengambil foto yang baik sambil memohon maaf karena dalam acara makan malam
masih harus mengajar Atun, saya menjadi mengerti mengapa hasil foto-foto
Atun sangat memadai untuk ditampilkan sebagai bagian dari informasi orang
penting.

Selain mendapat pelajaran pengetahuan praktis, dengan tersipu-sipu Atun
bercerita kalau dia juga ikut "home schooling" dengan bimbingan langsung
dari pimpinannya. Penting agar Atun punya bukti catatan tertulis untuk
kompetensi yang dimilikinya dalam meniti karir di kemudian hari. Hanya dalam
satu tahun, tanpa gembar-gembor dengan berbagai slogan dan pelatihan
psikologi "merubah mind set" berbasis ekonomi biaya tinggi, Atun telah
beradaptasi menjadi bagian masyarakat pembelajar aktif. Dia telah mampu
duduk makan semeja dengan kelompok masyarakat kelas atas, berdiskusi, saling
mengirim SMS layaknya generasi millennium, tanpa kesan berlebihan bak
Cinderella di telenovela.

Saya bisa membayangkan Atun pasti telah membuat terbelalak bukan saja orang
tuanya, melainkan juga lingkungan kampung halamannya di Cilacap. Gadis-gadis
di desanya yang menjadikannya role model, bermimpi untuk menjadi perawat
seperti Atun yang melayani orang penting, dengan harapan bukan agar mendapat
peluang belajar yang sama, melainkan sekedar harapan punya gaji besar.
Mereka tidak terlalu mengerti bahwa Atun bisa berubah dengan cepat karena
berada dalam komunitas penganut kesetaraan manusia sebagai keindahan
demokrasi, yang merasa kaya dengan berbagi, lingkungan pembelajar kreatif
yang menjunjung nilai dan kualitas. Atun menikmati anugerah dari Tuhan lewat
majikannya seorang Wimar Witoelar.-

Wass,

Triyatni






Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada ibu ir TRIYATNI.
kalau mau lihat blogs/friendster ibu Tri klik di sini:
http://triyatni.blogs.friendster.com/

http://triyatni.blogs.friendster.com

Rabu, 02 Juli 2008

Pulang Kampung

Hore..horee.. Aku mau pulang kampung. Pada hari Jum'at tanggal 4 Juli 08 aku mau pulang kampung. Rencananya mau naik Kereta Api dari Jatinegara. Sebelum aku pulang aku mampir dulu ke Rumah Bibi aku yang di Cipinang, pasti setiap aku mau pulang kampung atau dari kampung aku mampir ke trmpat Bibi. Kenapa harus mampir ke rumah bibi aku. Soalnya, bibiku kadang-kadang nitip oleh-oleh buat saudara-saudara yang di kampung.
Kalau aku mau berangkan ke Jakarta juga dititipin oleh-oleh. Aku pulang kampungnya sendirian, Tapi itu udah biasa bagiku. Udah dulu ya.

Selasa, 06 Mei 2008

Pertama ke Ragunan ( Kebun Binatang )



Pada suatu hari Atun dan dua teman kerjanya sedang kumpul di ruang tipi, bercerita di Jakarta pernah pergi ke mana aja:
Lim :Siapa yang pernah ke Ragunan?
Warsih : Oh ya aku juga perna tuh!
Lim :Di sana asik.
Atun : Oh ya....! tempatnya kaya apa, bagus apa gak?
Lim : Emangnya kamu belum pernah ke Ragunan tun?
Atun : Belum.
Warsih & Lim : Ah kamu tun ketinggalan, kita udah berkali-kali.
Atun : Iya ya aku kapan ya ke Ragunan,
nanti deh kalau ada waktu aku juga kepingin ke sana.
Pada hari minggu bos aku ada janji sama temannya.
Lah disitulah kesempatan aku izin ke bos aku.
Atun : pak boleh pa gak kalau temanmba Lim atau mba Warsih ke Ragunan aku ikut.
Bos : Boleh Tun
Atun : Yang benar pak ( dengan gembira dan senang )
Kebetulan waktu itu sodara mba Warsih datang dari kampung ke Jakarta, sama mba Warsih mau di ajak jalan2. Atun nanya ke mba Warsih
Atun : Di ajak jalan2 ke mana mba?
Warsih : Keragunan
Atun : Ha ke Ragunan!!!
Warsih : Iya ke ragunan, emang kenapa?
Atun : Kalau ke ragunan aku ikut dong, soalnya aku boleh sama bapak kalau ada
temannya, boleh ya mba.
Warsih : Iya tun
Si Atun pergi ke ruang kerja bos yang di atas
Atun : Tok..tok..tok..( ngetuk pintu )
Bos : Siapa?
Atun : Ini atun pak?
Bos : Iya masuk, ada apa tun kelihatannya kamu kok senang banget.
Atun :iya pak lagi senang Bapakkan pernah bilang kalau atun ada teman yang ke
Ragunan boleh ikut
Sekarang ada mba Warsih mau ke Ragunan hari ini, atun boleh ikut apa gak pak?
Bos : Boleh Tun, lagian aku juga ada janji hari ini sama teman aku, jadi nanti aku pergi kamu
Atun :Terimakasih ya pak.
Atun keluar dari ruang kerja bos, kebetulan kamar Atun ada di atas, jadi atun langsung masuk ke kamar untuk ganti baju. Setelah selesai ganti baju atun turun.Atun bilang ke mba " B".Mba aku udah di izinkan boleh ikut mba terus kita mau berangkat jam berapa aku udah gak sabar untuk keragunan nih mba.Mbanya bilang nanti Tun.

Sekitar jam 09.30 aku pergi ke Ragunan bersama mbaWarsih, anak, suaminya dan saudaranya yang dari kampung . Dari rumah ke jalan raya aku dan teman2 jalan kaki setelah sampai jalan raya.Taksi datang lalu di stop. Kita ber- 7 naik taksi itu setelah beberapa menit samapilah Ragunan.

Ooohh akhirnya Atun nyampe ke Ragunan juga ya. Setelah masuk ke dalam kita foto2nya bisa di lihat di sini.
http://www.flickr.com/photos/59214850@N00/page3/

Minggu, 02 Maret 2008

Anomali Coffee



Pada 6 Feb 2007 pak Wimar di undang launching di Anomali coffee. Tapi karena pak Wimar gak bisa pergi sendirian harus ada yang menemani beliau, beliau membawa orang kantornya yaitu : Wulan, Anne, Rizka, dan Rumiatun. Banyak yang datang di acara launching Anomali Coffee. Para penikmat kopi dapat dengan mudah melihat keseluruhan tahapan yang ada di Anomali Coffee, mulai dari penyimpanan biji kopi mentah sampai pada akhirnya menjadi hidangan yang siap untuk dinikmati. Setelah acara Anomali launching selesai kelompoknya pak Wimar di kasih voucher Rp 200.000,-/orang. Waah asik sekali. Setelah beberapa hari kemudian kita berjanjian untuk memakai voucher itu semua orang pada setuju dan ketemu tanggalnya yaitu tanggal 13 Feb 2008 , ya udah kita janjian di Anomali Coffee pas kita dateng ke Anomali Coffee di situ dan kita janjian juga sama mas Mice penggambar yang sangat terkenal. Dia itu sangat pandai menggambar berbagai gambar kartun.
Pertamakali pak Wimar di gambar kartun yaitu oleh mas Mice. Setelah kita sampai di Anomali Coffee pak Wimar dan teman-teman bertemu Pak Rudi Gobel (RG) dia itu bekas pegawainya pak Wimar yang dulu. Waaahh asik bangetkan bisa ketemuan dengan tidak sengaja. Setelah kita duduk, mesan pesanan dan minum, kita ngobrol sangat asik banget dan sambil tertawa-tawa pokokoknya asik deh…
Gambar selengkapnya klik di sini
http://www.flickr.com/photos/59214850@N00/

Kamis, 31 Januari 2008

Kisah Hidupku



Pertama-tama aku mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tuaku yaitu Bapak Parto Utomo dan Ibu Salem yang tlah melairkan aku ke dunia ini. Dan di besarkan dengan penuh kasih sayang. Aku anak ke-3 dari 4 saudara, yang pertama bernama Supri Ade .S, ke dua bernama Slamet Riyadi, ke tiga aku sendiri (Rumiatun), ke empat Ayu Nanda Mustika,aku di lahirkan di desa yang sangat kecil yaitu di desa Doplang kec.Adipala kab.Cilacap dan aku di sekolahkan sampai SLTP, tapi aku tetap bersyukur bisa sekolah setinggi itu.
Setelah lulus SLTP pada tahun 2004/2005 an aku langsung pergi merantau untuk bekerja keras untuk membantu ke dua orang tua aku dan kaka-kaka aku yang dulu telah membantu menyekolahkan. Pertama aku kerja aku di sebuah toko perlengkapan baby yang terletak di sekitar stasiun Jatinegara, aku bekerja di toko bertahan sampe 9 bulan saja.Setelah itu aku mendaftar sebagai suster, pertama kerja sebagai suster aku di RSPP cuma 1 minggu saja habis selesai di situ aku di pindah ke cengkareng di Taman Semanan Indah (TSI).
Sejak yang di rawat aku sudah meninggal dunia aku gak betah di sana, aku pulang ke rumah bibi aku yang di Jatinegara. Aku menunggu di sana udah ada 1 bulan gak ada kabar dari yayasan. Tiba-tiba ada kabar dari yayasan yang aku daftar. Yayasan itu menelepon paman aku tapi paman aku lagi kerja lalu paman aku sms ke tetangga bibi. Katanya atun sekarang di suruh telepon ke yayasan. Terus aku telepon ke yayasan itu lewat wartel, kata yayasan itu ada pekerjaan untuk aku, waaahh aku langsung kaget dan senang mendengar kabar baik itu. lalu aku pulang ke rumah bibi aku lalu membereskan baju-baju. Aku langsung menuju yayasan setelah nyampe yayasan aku di suruh pilih sama yayasan itu, ya aku milih lah. ya toh?
Ibu Yayasan bertanya: Atun kamu mau milih yang mana?
yang di jemput apa yang gak?
Atun : ya yang di jemput bu?
Ibu yayasan : Ya udah kalau milih yang di jemput kamu udah siapkan?
soalnya orangnya mau datang sore ini.
Atun : Oke bu(dengan perasaan senang hati atun mengabarkan pada bibinya lewat wartel
"Bi atun dapan pekerjaan" bibiku seneng ketika aku kabari)
Setelah hari udah sore dan aku udah siap.
Kedua orang itu datang ke yayasan aku lalu di bawa ke rumahnya. Setelah sampai di rumahnya/di madrasah aku di kenalkan ke semua orang yang bekerja di situ.Salah satu orang yang di situ bilang pada aku.Mba tadi yang njemput mba atun itu anaknya pak wimar loh,aku gak percaya lagian aku juga gak kenal sama pak wimar, aku bener-benar gak tau pak wimar itu siapa?. Setelah aku di ajak jalan2 sama pak Wimar ke Mall Pondok Indah. Aku bertanya pak Wimar:Pak? kok banyak orang yang kenal sama pak Wimar kenapa pak? Pak Wimar jawab:tanya aja nanti kalau di rumah sama mba lim apa mba saripah gitu jawabnya.Habis pulang dari mall aku bertanya sama mba Lim.
Atun :Mba lim orang2 kok pada tau pak Wimar kenapa ya?
Mba lim : Atun? pak Wimar itu kan terkenal beliau itu mantan jubirnya GusDur
Atun :Aaahhh!!! Oh gitu toh pantesan orang2 yang di mall tadi pada kenal sama pak Wimar mba.
Waktu itu aku benar-benar baru kalau pak Wimar itu orang terkenal.Waktu aku ke rumahnya pak Wimar aku gak bisa computer sama sekali megang aja aku gak pernah.Beberapa bulan aku di rumahnya pak Wimar aku di ajari computer sdama bapak, cara nyalain computer dan buka computer.Lama-lama aku di bikinin alamat email sama pak Wimar sampai sekarang aku jadi bisa cara menggunakannya pokoknya pak Wimar itu orang nya asik,sabar enak di ajak untuk ngobrol pokoknya asssiiikkk deehh....
Hampir dua tahun aku di rumahnya pak Wimar yang sekarang sedikit-sedikin udah bisa computer,orang kantornya pak Wimar anaknya pokoknya semuanya deh.